Selasa, 07 April 2015

Hidup dengan Matematika Sedekah

,
Pada postingan kali ini Mas Nicko akan berbagi kembali dengan cerita Motivasi. Cerita ini memang bukan dari pengalaman saya sendiri dan bahkan bukan saya yang menulisnya. Saya hanya mendapatkannya dari broadcast massage di whatsapp. Namun karena cerita ini saya anggap sangat menarik, saya akan share disini karena barangkali diantara pembaca ada yang belum pernah membaca cerita ini.

Tiap kali ada waktu senggang saya sempatkan beberapa menit untuk membaca cerita singkat yang oleh penulisnya diberi judul Hidup dengan Matematika. Kata "Sedekah" sengaja saya tambahkan karena tiap kali saya selesai membaca cerita ini, semangat saya untuk kembali bersedekah rasanya seperti di charger ulang. Maklum saja, kalo dompet lagi tipis rasanya semangat bersedekah jadi lowbat, hehe.. Berikut langsung saja simak ceritanya :

-----------------------------------------------------------------------

Ada seorang sahabat bernama Hasan. Orangnya bersahaja. Ia punya “kebiasaan” yg menurut saya sangat langka. Kalo beli sesuatu dari “pedagang kecil”, ia tidak mau menawar, bahkan seringkali jika ada uang kembalian, selalu diberikan pada pedagangnya.

Pernah suatu saat kami naik mobilnya, mampir di SPBU. Hasan berkata kpd Petugas SPBU: Tolong diisi Rp 95rb saja. Sang Petugas merasa heran. Iapun balik bertanya: “Kenapa tidak sekalian Rp 100rb pak ?”

“Gak apa2, isi saja Rp 95rb”, balas Hasan.

Selesai diisi bensin, Hasan memberikan uang Rp 100rb. Sang petugaspun memberikan uang kembalian 5rb. Hasan berkata: “Gak usah, ambil saja kembaliannya.”


Sang petugas SPBU seperti tidak percaya. Ia pun berucap: “Terima kasih Pak. Seandainya semua orang seperti Bapak, tentu hidup kami akan lebih sejahtera dengan gaji pas-pasan sebagai pegawai kecil”.

Saya tertegun dengan perilaku Hasan dan juga petugas tersebut.

Di dalam perjalanan, saya bertanya pada sahabat saya tersebut : “Sering melakukan hal seperti itu ?”

Hasan menjawab: “Temanku, kita tidak mungkin bisa mengikuti semua perintah Allah. Lakukanlah hal-hal kecil yang bisa kita lakukan di sekeliling kita, yg penting konsisten. Kita tidak akan jatuh miskin jika setiap mengisi bensin kita bersedekah 5ribu kepada mereka. Uang 5ribu itupun tidak akan membuat dia kaya tapi yang jelas membantu dan membuat hatinya bahagia.

Hiduplah tiap hari seperti matematika: ..

mengalikan (x) kegembiraan, mengurangi (-) kesedihan, menambahkan (+) semangat, membagi (÷) kebahagiaan, dan menquadratkan kasih sayang antar sesama..

--------------------------------------------------------------------------

Pelajaran yang dapat diambil :
Melakukan hal kecil yang dapat membuat orang bahagia, semampu kita. Itu kuncinya. Saya garis bawahi beberapa kata dalam cerita tersebut "Kita tidak akan jatuh miskin jika kita bersedekan 5ribu kepada mereka". Bahkan menurut saya, uang 5rbu itu sebenarnya tidak akan hilang. Uang sedekah itu mampu menjauhkan kita dari bala yang seharusnya menimpa kita.. Apalagi jika orang yang kita sedekahi diam2 mendoakan keselamatan dan rezeki kita, luar biasa bukan?

Bahkan tidak perlu 5rbu. 200 atau 500 perak pun cukup. Pernah suatu ketika saat masih menjadi operator sebuah warnet, ada user memberikan sisa 300perak saja rasa senang saya luar biasa, entah mengapa bisa begitu. Mugkin bagi yang pernah menjadi karyawan pernah merasakannya.. Lakukanlah hal kecil itu semampu kita mulai dari sekarang :)

Nb: Oh iya, sedikit bocoran kalo mau mulai mencoba bersedekah di pom bensin.. usahakan memberikan uang setelah kendaraan selesai diisi, karena biasanya petugas pom akan langsung memberikan kembalian saat uang telah kita berikan. Saat pengisian selesai, kita bayar.. saat diberikan kembalian bilang "buat mas aja.."
Ditulis oleh: Nicko Rh

0 komentar to “Hidup dengan Matematika Sedekah”

Posting Komentar

Pengunjung yang baik selalu meninggalkan jejak :)